Sabtu, 07 Januari 2012

PROPOSAL
PERMOHONAN MAGANG PT. AGARINDO BOGATAMA, JL. RAYA PASAR KEMIS KM.6 DESA SUKAMANTRI PASAR KEMIS TANGERANG 15560 BANTEN.
“sebagai media pengembangan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki”


Penyusun :
Daniel santara                       (4443090885)
Muhamad Isep Nurhamid    (4443090747)



JURUSAN PERIKANAN, FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal : Permohonan Magang Pt. Agarindo Bogatama, Jl. Raya Pasar Kemis Km.6 Desa Sukamantri Pasar Kemis Tangerang 15560 Banten.


Nama   : Daniel santara                                                           Nama   : Muhamad Isep Nurhamid
NIM    : 4443090885                                                             Nim     : 4443090747



Disetujui
Pembimbing
Sakinah Haryati M.SI
NIP. 197507122008122001




Diketahui
Ketua Departemen Perikanan
Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa




Sulaeni SP.M.SI
NIP. 132297103


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk ketrampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas. Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti. Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia kerja yang sebenarnya. Sebab, untuk dapat terjun langsung di masyarakat tidak hanya dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi dengan perolehan nilai yang memuaskan, namun diperlukan juga ketrampilan (skill) dan pengalaman pendukung untuk lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan magang industri. Magang adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan praktek kerja secara langsung pada lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa dalam perkuliahan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti semua aktifitas di lokasi magang. Kegiatan ini sesuai dengan kurikulum program S1, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) Serang - Banten, bahwa pada semester empat, setiap mahasiswa dianjurkan melaksanakan kegiatan magang untuk lebih mengenali bidang pengetahuan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Sesuai dengan tuntutan dari kurikulum pendidikan S1 Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, maka untuk kegiatan magang mahasiswa ini dilaksanakan di industri yang bergerak di bidang pengolahan produk hasil perikanan. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan adalah PT. Agarindo Bogatama. Perusahaan ini merupakan contoh perusahaan yang memproduksi berbagai macam olahan pangan berbahan baku rumput laut, namun produk yang sangat terkenal dari perusahaan ini adalah Swallow Globe Brand (tepung agar-agar terbesar kedua di dunia). Dalam pelaksanaan magang di perusahaan ini kami berorientasi pada proses sanitasi yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kualitas produk tepung agar-agar.

Produk Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Di (Jepang) dikenal dengan nama kanten dan oleh orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum (Rhodophycophyta). Beberapa jenis rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium) juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar. Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Agar-agar tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjual belikan.

Dengan melakukan kegiatan magang di perusahaan ini, kami mengharapkan dapat menimba ilmu secara langsung mengenai seluk beluk perlakuan sanitasi yang dilakukan perusahaan ini dalam rangka menghasilkan produk tepung agar -agar. Karena dengan terjaminnya semua proses pengolahan baik sejak pemilihan bahan baku sampai produk siap konsumsi, akan memberikan jaminan bagi konsumen terhadap produk.

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah :
a.       Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
b.      Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang pengolahan hasil pertanian.
c.       Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang diterima di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan.
d.      Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat.
e.       Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi, pemerintah, dan perusahaan.
2. Tujuan khusus dari kegitan magang ini adalah :
a.       Mengetahui proses produksi tepung agar-agar PT. Agarindo Bogatama.
b.      Melihat dan memahami secara langsung proses pengendalian mutu di PT. Agarindo Bogatama.
c.       Mengetahui jenis mesin, spesifikasi mesin dan mekanisme kerja mesin secara umum yang digunakan PT. Agarindo Bogatama.
d.      Mengetahui proses sanitasi industri yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan produksi tepung agar-agar PT. Agarindo Bogatama.

C. MANFAAT MAGANG
Manfaat dari pelaksanaan magang di PT. Agarindo Bogatama ini adalah :
1.      Memperoleh gambaran tentang perusahaan dari segi proses produksi, manajemen, pemasaran, sanitasi, dan penanganan limbah.
2.      Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun di dunia kerja.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Rumput Laut (Eucheuma cottonii)

Menurut Doty (1985), Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan. Maka jenis ini secara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii (Doty 1986). Nama daerah ‘cottonii’ umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam dunia perdagangan nasional maupun internasional. Klasifikasi Eucheuma cottonii
menurut Doty (1985) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieracea
Genus : Eucheuma
Species : Eucheuma alvarezii Doty
Kappaphycus alvarezii (doty) Doty

Ciri fisik Eucheuma cottonii adalah mempunyai thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan (Aslan 1998). Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai kompleks. Duri-duri pada thallus runcing memanjang, agak jarang-jarang dan tidak bersusun melingkari thallus. Percabangan ke berbagai arah dengan batang-batang utama keluar saling berdekatan ke daerah basal (pangkal). Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh dengan membentuk rumpun yang rimbun dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari (Atmadja 1996).

Umumnya Eucheuma cottonii tumbuh dengan baik di daerah pantai terumbu (reef). Habitat khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air laut yang tetap, variasi suhu harian yang kecil dan substrat batu karang mati (Aslan 1998).
Beberapa jenis Eucheuma mempunyai peranan penting dalam dunia perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karaginan. Kadar karaginan dalam setiap spesies Eucheuma berkisar antara 54 – 73 % tergantung pada jenis dan lokasi tempat tumbuhnya. Jenis ini asal mulanya didapat dari perairan Sabah (Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina). Selanjutnya dikembangkan ke berbagai negara sebagai tanaman budidaya. Lokasi budidaya rumput laut jenis ini di Indonesia antara lain Lombok, Sumba, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Lampung, Kepulauan Seribu, dan Perairan Pelabuhan Ratu (Atmadja 1996).

B. Kandungan gizi dan manfaat rumput laut
Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat.
Manfaat rumput laut banyak memiliki manfaat yang diantaranya adalah :
1.      Mencegah Kanker : Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat, selenium dan seng dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang dilakukan terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang rendah. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya, menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita Amerika.
2.      Mencegah Penyakit Stroke : Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang.
3.      Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan dan kehalusan kulit : Kandungan vitamin, mineral, asam amino dan enzym dalam rumput laut sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja sama dalam memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit.
4.      Mencegah Terjadinya Penurunan Kecerdasan : Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan kecerdasan seseorang.
5.      Sebagai Makanan Diet : Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Disamping itu, serat pada rumput laut juga dapat membantu memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah dan gula darah.
6.      Sebagai Anti Oksidan dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh : Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau) berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat akan dapat menguruangi gejala alergi.
7.      Mencegah Gejala Osteoporosis : Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.
8.      Mencegah Penyakit Gangguan Pencernaan : Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya.
9.      Kegunaan Lain lain : Disamping sebagai bahan makanan bergizi, rumput laut telah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual produk tersebut. Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria. Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa senyawa natrium alginat. Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan obat antibakteri, anti tumor, penurunan darah tinggi dan mengatasi gangguan kelenjar.

C. Prinsip pengolahan Rumput Laut
Rumput laut akan bernilai ekonomis setelah mendapat penanganan lebih lanjut. Pada umumnya penanganan pasca panen rumput laut oleh petani hanya sampai pada penggeringan saja. Rumput laut kering masih merupakan bahan baku yang harus diolah lagi. Pengolahan rumput laut kering dapat menghasilkan agar-agar, keraginan atau algin tergantung kandungan yang terdapat di dalam rumput laut. Pengolahan ini kebanyakan dilakukan oleh pabrik namun sebenarnya dapat juga oleh petani.
Pengolahan rumput laut menjadi bahan baku telah banyak dilakukan para petani. Hasil yang diperoleh sesuai standar perdagangan ekspor. Untuk itu, akan lebih baik bila penanganan dilakukan secara hati-hati dan diawasi oleh suatu perusahaan.
Langkah-langkah pengolahan rumput laut menjadi bahan baku (rumput kering) adalah sebagai berikut :
  • Rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir, batu-batuan, kemudian dipisahkan dari jenis yang satu dengan yang lain.
  • Setelah bersih, rumput laut dijemur sampai kering. Bila cuaca cukup baik, penjemuran hanya membutuhkan 3 hari. Agar hasilnya berkualitas tinggi, rumput laut dijemur di atas para-para dan tidak boleh ditumpuk. Rumput laut yang telah kering ditandai dengan keluarnya garam.
  • Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering. Sebagai bahan baku agar-agar, rumput laut kering dicuci dengan air tawar. Sedangkan untuk menjadi karaginan dicuci dengan air laut. Setelah bersih rumput laut dikeringkan lagi kira-kira 1 hari. Kadar air yang diharapkan setelah pengeringan sekitar 28 %. Apabila dalam proses pengeringan hujan turun, maka rumput laut dapat disimpan pada rak-rak, tetapi diusahakan diatur sedemikan rupa sehingga tidak saling tindih. Untuk rumput laut yang diambil keraginannya tidak boleh terkena air tawar karena air tawar dapat melarutkan karaginan.
  • Rumput laut kering setelah penggeringan kedua, kemudian di ayak untuk menghilangkan kotoran yang masih tertinggal
v  Pengepakan dan Penyimpanan
Rumput laut yang bersih dan kering dimasukkan ke dalam karung goni dengan cara dipadatkan atau tidak dipadatkan. Apabila dipadatkan, dalam satu karung dapat berisi 100 kg rumput laut, sedangkan apabila tidak dipadatkan hanya berisi 60 kg rumput laut. Rumput laut yang dapat diekspor, di bagian karungnya dituliskan nama barang (jenis), nama kode perusahaan, nomor karung dan berat bersih. Pemberian keterangan ini bertujuan untuk memudahkan proses pengecekan dalam pengiriman.
v  Standar Mutu
Indonesia telah mengekspor rumput laut kering dari marga Eucheuma, Gelidium, Gracilaria dan Hypnea. Rumput laut yang dikirim harus memenuhi syarat standar mutu yang telah ditetapkan.

Pembuatan agar-agar tidak sulit, peralatan dan bahan mudah diperoleh. Oleh karena itu sangat berpeluang bila petani rumput laut juga mengolah agar-agar. Langkah-langkah pembuatan agar-agar diuraikan di bawah ini dan hasil akhirnya berupa tepung, batangan, atau lembaran. Adapun cara pengolahan rumput laut menjadi agar-agar sebagai berikut.
v  Pencucian dan Pembersihan
Rumput laut dicuci dengan air tawar sampai bersih. Kotoran yang menempel seperti pasir, karang, lumpur dan rumput laut jenis lain dihilangkan.
v  Perendaman dan Pemucatan
Perendaman dilakukan agar rumput laut menjadi lunak, sehingga proses ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik. Caranya rumput laut direndam dalam air murni sebanyak 20 kali berat rumput laut selama 3 hari. Setelah itu pemucatan dilakukan dengan direndam dalam larutan kaporit 0,25 % atau larutan kapur tohor 5 % sambil diaduk, setelah 4 – 6 jam, rumput laut dicuci kembali selama 3 jam untuk menghilangkan bau kaporit. Rumput laut yang telah bersih dan pucat dikeringkan selama 2 hari, sampai tahap ini rumput laut dapat disimpan lebih dulu bila tidak segera diolah.
v  Pelembutan
Untuk lebih memudahkan ekstrasi, dinding sel perlu dipecah dengan ditambah H2SO4 selama 15 menit. Banyaknya H2SO4 tergantung pada jenis rumput laut, yaitu Gracilaria 5 – 10 %. Gelidium 15 % dan Hypnea 25 %. Bila tidak ada asam sulfat dapat digunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam. Oleh karena asam sulfat ini berbahaya, maka diperlukan pencucian dengan cara rumput laut direndam dalam air bersih selama 15 menit kemudian ditiriskan.
v  Pemasakan
Rumput laut dimasak dalam air sebanyak 40 kali berat rumput laut. Setelah mendidih ( 90 – 100 C ), kita tambahkan asam cuka 05 % untuk memperoleh pH 6 – 7. Bila > 7, pH nya diturunkan dengan penambahan asam cuka dan bila < 6, ditambahkan NaOH. Pemeriksaan pH dapat dilakukan dengan memakai kertas pH. Pemanasan ini dilakukan kira-kira 45 menit tetapi dapat juga selama 2 – 4 jam tergantung cara pengadukannya. Proses setelah pemasakan tergantung dari bentuk akhir agar-agar yang diinginkan, yakni berupa batangan, lembaran atau pun tepung.
v  Proses Pengolahan Agar-agar Batangan / Lembaran
1. Pengepresan dan Pencetakan
Hasil dari pemasakan kemudian disaring dengan kain belacu dan dipres. Cairan yang keluar ditampung dalam bejana dan dinetralkan dengan penambahan air soda sehingga pHnya menjadi 7 – 7,5. Bila pH sudah tercapai, cairan kemudian dimasak kembali sambil diaduk. Setelah mendidih, hasilnya dituangkan kedalam cetakan, kira-kira 6 jam agar-agar sudah dingin dan membeku. Ampas hasil pengepresan dapat digunakan lagi dengan cara ditambahkan air sebanyak 75 % dari jumlah air semula, kemudian ampas itu dipanaskan dan disaring. Cairan yang keluar dapat digunakan sebagai campuran dalam proses selanjutnya, sehingga pada akhirnya ada ampas yang tidak bisa dipakai lagi. Ampas ini dapat digunakan sebagai makanan ternak.
2. Pendinginan
Cairan yang telah beku didinginkan dalam ruangan pendingin pada suhu – 20 C selama 4 – 5 hari. Pendinginan ini dilakukan agar pemadatan benar-benar terjadi dengan sempurna.
3. Pengeringan
Agar-agar dikeluarkan dari cetakan. Hasil yang diperoleh adalah agar-agar batangan. Bila didinginkan agar-agar berbentuk lembaran, agar-agar batangan dipotong setebal 0,5 cm. Sebagai alat pemotong dapat digunakan kawat halus dari baja, agar-agar batangan atau lembaran kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.

4. Pengepakan
Agar-agar yang betul-betul kering dimasukkan dalam kantong plastik dengan berat masing-masing 10 gram. Bahan yang dipakai untuk membuat agar-agar kertas berupa rumput laut dari jenis Grasilaria sp. Dalam proses pembuatannya, rumput laut ini dicuci dengan air tawar sampai bersih, kemudian direndam dalam air kapur. Setelah 20 menit, dijemur memakai alas dari kain kasa. Lama penjemuran dapat hanya satu hari, tetapi dapat juga sampai 3 hari, tergantung dari intensitas matahari. Prinsipnya rumput laut benar-benar kering.
v  Proses Pengolahan Agar-agar Tepung
1. Penyaringan dan Penggilingan
Agar-agar yang telah masak disaring dengan fillet press filtrate. Cairan yang keluar ditampung dan didinginkan selama 7 jam. Agar-agar beku dihancurkan dan dipres dengan kain. Hasilnya berupa lembaran-lembaran yang kemudian diangin-anginkan. Lembaran-lembaran kering dipotong kira-kira 3 x 5 mm, kemudian dimasukkan dalam alat penggiling atau grinder. Hasil penggilingan adalah agar-agar tepung.
2. Pengepakan
Agar-agar tepung dimasukkan dalam kertas glasin yang dilapisi lilin atau dapat juga dimasukkan plastik kemudian dibungkus dengan kertas.
v  Standar Mutu
Agar-agar yang diperdagangkan harus memenuhi standar Industri Indonesia.

D. Sanitasi Industri Pengolahan Rumput Laut
Proses pembersihan dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan, sumber zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu proses pembersihan juga dapat menghilangkan sebagian besar populasi mikroorganisme, melalui kerja fisik dari pencucian dan pembilasan. Oleh karena itu proses pembersihan harus dilakukan sedemikian rupa agar efektif dalam mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme. Faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses pembersihan adalah sifat permukaan yang kontak dengan sisa makanan. Permukaan benda yang tidak dapat ditembus, misalnya baja tahan karat (stainless steel) akan lebih mudah dibersihkan dari pada permukaan benda berpori-pori, misalnya kayu (Lukman, 1986).
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli. mengurangi kerusakan / pemborosan makanan (Anonimh, 2008).
Sanitasi makanan meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada kebersihan dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan suatu penyakit. Usaha-usaha sanitasi tersebut meliputi tindaka-tindakan saniter yang ditujukan pada semua tingkatan, sejak makanan mulai dibeli, disimpan, diolah, dan disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya (Erik P. Eckhholm, 1985).

BAB III
METODE PELAKSANAAN MAGANG
Cara atau metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan magang di PT. Agarindo Bogatama adalah sebagai berikut:
1.      Observasi atau pengamatan langsung di lapangan saat proses produksi.
2.      Wawancara langsung dengan pendamping praktek lapangan dan karyawan yang berkaitan dengan proses produksi, sanitasi, dan Quality Control (QC).
3.      Melakukan praktek langsung kaitannya dengan proses produksi, sanitasi, dan Quality Control (QC).
4.      Melakukan studi pustaka yaitu dengan membandingkan antara literatur yang ada dengan kenyataan di lapangan.
5.      Mencatat data sekunder dan sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dari kegiatan praktek lapang. 

BAB IV
TATA PELAKSANAAN MAGANG
A. Nama kegiatan
Magang mahasiswa S1 Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, Serang – Banten di PT. Agarindo Bogatama, Tangerang - Banten.

B. Waktu pelaksanaan
Kegiatan magang akan dilaksanakan mulai tanggal 25 Juli 2011 sampai 25 Agustus 2011. Dengan jam kerja menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan.

C. Tempat Pelaksanaan
PT. Agarindo Bogatama, Jl. Raya Pasar Kemis Km.6 Desa Sukamantri Pasar Kemis Tangerang 15560 Banten. Telp. 021-5903514 Fax. 021-5903512
.
D. Pelaksana Magang

Nama   : Daniel Santara                                                              Nama   : Muhamad Isep Nur Hamid
NIM    : 4443090885                                                                 NIM    : 4443090747
  
Program Studi : S1 Jurusan Perikanan
Fakultas : Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

E. Materi Magang
1. Keadaan umum perusahaan.
a.       Latar belakang dan tujuan pendirian perusahaan.
b.      Sejarah dan status perusahaan.
c.       Lokasi pabrik
d.      Keadaan lingkungan sekitar pabrik.
2. Sisitem manajemen perusahaan
a.       Struktur dan sistem organisasi
b.      Hak dan kewajiban perusahaan
c.       Ketenagakerjaan
d.      Kesejahteraan karyawan
3. Penyediaan Bahan Dasar
a.       Bahan dasar dan bahan pembantu yang digunakan
b.      Sumber bahan dasar
c.       Jumlah dan penyediaan
d.      Spesifikasi bahan dasar
e.       Penanganan bahan dasar
4. Proses Pengolahan
a.       Tahap dan proses yang dikerjakan
b.      Diagram alir proses (kualitatif dan kuantitatif)
c.       Kondisi yang dipersyaratkan oleh masing-masing proses
d.      Fase kritis proses pengolahan
e.       Pengendalian proses
5. Mesin dan Peralatan yang Digunakan
a.       Mesin dan peralatan proses (nama dan jenis alat, fungsi dari tiap jenis alat, jumlah alat dan spesifikasi alat)
b.      Skema dan prinsip kerja alat
c.       Tata letak dan mesin peralatan
6. Produk Akhir
a.       Spesifikasi produk akhir (jenis produk akhir, rendemen atau jumlah produk akhir).
b.      Penanganan produk akhir (pengemasan, pengepakan dan penyimpanan)
7. Sanitasi Industri
a.       Sanitasi bangunan (konstruksi bangunan dan bahan bangunan)
b.      Sanitasi pekerja
c.       Sanitasi mesin dan peralatan
d.      Sanitasi selama proses produksi
e.       Sanitasi lingkungan di sekitar industri
f.       Penanganan limbah industri

8. Pemasaran Produk
a.       Metode pemasaran produk
b.      Cara distribusi (pengangkutan)
c.       Harga jual produk
d.      Lokasi pemasaran
9. Quality Control
a.       Pengendalian mutu bahan dasar
b.      Pengendalian mutu pada setiap proses pengolahan
c.       Kandungan gizi produk akhir.
d.      Analisa kualitas dan kuantitas produk.
e.       Metode pengambilan contoh dan analisis
f.       Sifat fisik produk akhir yang diharapkan.
g.      Sifat organolepik produk akhir yang diharapkan.

F. Materi Khusus
Materi khusus yang akan dipelajari dalam magang ini adalah tentang “Sanitasi Industri Pengolahan Tepung agar agar di PT. Agarindo Bogatama.
  
BAB V
JADWAL PELAKSANAAN MAGANG
Jadwal pelaksanaan atau time schedule pelaksanaan magang di PT. Agarindo Bogatama, Jl. Raya Pasar Kemis Km.6 Desa Sukamantri Pasar Kemis Tangerang 15560 Banten. Telp. 021-5903514 Fax. 021-5903512:

No
KEGIATAN
Bulan Juli (Minggu)
I
II
III
IV
1
Keadaan Umum Perusahaan




2
Manajemen Perusahaan




3
Penyediaan Bahan Dasar




4
Proses Pengolahan




5
Mesin dan Peralatan Yang Digunakan




6
Produk Akhir




7
Sanitasi Industri dan Pengolahan Limbah




8
Pemasaran Produk




9
Quality Control






BAB VI
PENUTUP
Demikian proposal magang industri hasil pertanian ini kami susun, untuk diajukan sebagai pertimbangan pihak instansi/ lembaga/ perusahaan untuk dapat dipahami bersama dan dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan magang, sehingga besar harapan kami untuk dapat diijinkan melaksanakan magang di PT. Agarindo Bogatama, Jl. Raya Pasar Kemis Km.6 Desa Sukamantri Pasar Kemis Tangerang 15560 Banten. Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang belum ada dan tercakup dalam proposal ini, dapat direncanakan dan disusun kemudian berdasarkan kesepakatan bersama sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di instansi/ lembaga/ perusahaan, situasi dan kondisi yang terjadi baik di universitas maupun di instansi/ lembaga/ perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
http://istanastore.wordpress.com/2007/12/14/dari-pasar-kemis-kini-mendominasi-dunia/. (Diakses pada hari Rabu, 13 juli 2011, pada pukul 14.00 WIB)
http://bisnisukm.com/pembuatan-rumput-laut.html. (Diakses pada hari Rabu, 13 juli 2011, pada pukul 14.00 WIB)
http://bisnisukm.com/pengolahan-rumput-laut-menjadi-agar-agar.html (Diakses pada hari Rabu, 13 juli 2011, pada pukul 14.00 WIB)
http://cinduatakacauhariujan.wordpress.com/2010/03/25/kandungan-gizi-manfaat-rumput-laut/ (Diakses pada hari Rabu, 13 juli 2011, pada pukul 14.00 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Agar-agar (Diakses pada hari Rabu, 13 juli 2011, pada pukul 14.00 WIB)
http://www.damandiri.or.id/file/samsuaripbbab2.pdf (Diakses pada hari Rabu, 13 juli 2011, pada pukul 14.00 WIB)
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dansanitasi-makanan. (Diakses pada hari Rabu, 13 juli 2011, pada pukul 14.00 WIB)